TUGAS
PSIKOLOGI UMUM
OLEH
Nama : Mahatia Kurnia Sari
Nim / BP : 1100575 / 2011
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
1. a.Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam hubungannya dengan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar individu tersebut yang mana
individu itu tidak dapat dipisahkan dengan lingkungannya.
b.Psikologi
mula-mula tergabung dalam filsafat, akhirnya memisahkan diri dan berdiri
sendiri sebagai ilmu yang mandiri. Hal ini adalah jasa dari wilhem wundt yang
mendirikan laboratorium psikologi yang pertama-tama pada tahun 1879 untuk
menyelidiki peristiwa-peristiwa kejiwaan secara eksperimental. Wundt mengadakan
eksperimen-eksperimen dalam rangka penyelidikan-penyelidikannya, sehingga
beliau dipandang sebagai bapak dari psikologi eksperimental. Dengan
perkembangan ini maka berubahlah psikologi yang tadinya bersifat filosofik
menjadi psikologi yang bersifat empirik. Kalau mula-mula psikologi mendasarkan
diri atas renungan-renungan, atas spekulasi, maka psiokologi kemudian
mendasarkan diri atas hal-hal yang objektif hal-hal yang positif, kemudian
makin berkembanglah psikologi empirik itu.
c. Unit analisis yang dikaji dalam
psikologi adalah tingkah laku individu. Pertimbangannya dalam pembagian
psikologi adalah psikologi ini adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia secara keseluruhan, jadi agar dalam memahaminya lebih jelas maka
dibagilah psikologi ini dalam berbagai macam cabangnya.
d.1).Psikologi
perkembangan. Unit analisinya adalah perkembangan dari kehidupan individual,
termasuk di dalamnya ialah psikologi bayi, psikologi anak, psikologi anak usia
sekolah, psikologi puber, psikologi remaja, psikologi kakek-kakek dan
nenek-nenek.
2).Psikologi abnormal. Unit analisisnya
adalah kelompok-kelompok manusia yang tidak normal, termasuk didalamnya
psikologi kriminal, psikopatologi, dan patologi sosial.
3).Psikologi Kelompok. Unit analisisnya
adalah kelompok-kelompok tertentu, termasuk didalmmnya kelompok sosial,
kelompok biologis sekte, dan kelompok historis dan ethnologis.
4).Psikologi Watak dan type-type. Unit
analisinya adalah ajaran temperamen, karakterologi, dan teori kepribadian.
5).Psikologi kelompok dalam situasi
khusus. Unit analisisnya adalah faktor manusia dalam relasinya dengan satu
lingkungan dan kondisi khusus, termasuk di dalamnya psikologi perang, psikologi
masa damai, dan psikologi masa.
6).Psikologi hewan. Unit analisinya
adalah tingkah laku dan peri kehidupan hewan.
7).Prapsikologi. Unit analsisnya adalah
gejala-gejala kejiwaan yang ada di luar bidang psikologi biasa, yaitu gejala
kerohanian terlepas dari gejala badaniah.
2. a.Hubungan psikologi dengan antropologi
adalah setelah Filsafat, antropologilah yang secara sistematis mempelajari
tungkah laku manusia. Awalnya mereka hanya mempelajari perilaku-perilaku
manusia dalam kelompok-kelompok etnik primitif. Antropolgi yang menghasilkan
penelitian yang berpengaruh terhadap psikologi. Sekarang psikologi antropolgi
sudah diterapkan dalam manajemen modern.
Hubungan psikologi dengan
sosiologi adalah baik psikologi maupun sosiologi sama-sama membicarakan
manusia, tidaklah mengherankan kalau pada suatu wakru ada titik pertemuan di
dalam meninjau manusia itu, misalnya soal tingkah laku. Karena adanya
titik-titik pertemuan itu maka timbullah cabang ilmu pengetahuan dalam
psikologi yaitu psikologi sosial yang khusus menyelidiki dan mempelajari
tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial.
b.1).Metode Eksperimental. Cara ini
dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.
Satu hal yang penting di sini adalah bahwa orang yang melaksanakan eksperimen
tersebut harus dapat menguasai situasi, yang berarti bahwa peneliti harus dapat
menimbulkan atau menghilangkan berbagai macam situasi sesuai dengan
kehendaknya. Prinsip dasarnya adalah memanipulasi kondisi dan manusia dilihat
sebagai organisme yang sama.
2).Observasi Alamiah. Dalam observasi
ilmiah tidak ditimbulkan situasi-situasi dengan sengaja. Di sini hanya
dilakukan pengamatan terhadap situasi yang sudah ada, situasi yang terjadi
secara spontan, tidak dibuat-buat dan karenanya dapat disebut situasi yang
sesuai denagn kehendak alam, yang alamiah. Hasil pengamatan ini kemudian
dicatat dengan teliti untuk kemudian diambil kesimpulan-kesimpulan umum maupun
khusus.
3).Sejarah Kehidupan. Sejarah hidup
seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui
“jiwa” orang yang bersangkutan. Sejarah kehidupan dapat disusun melalui dua cara, yaitu : Pembuatan buku harian dan
rekonstruksi biografi.
4).Wawancara. Wawancara adalah tanya
jawab antara si pemeriksa dan orang yang diperiksa (klien untuk psikologi
klinik, responden atau narasumber untuk peneliti, atau calon pegawai bagi
psikologi perusahaan. Maksudnya adalah agar orang yang diperiksa itu
mengemukakan isi hatinya, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain
sedemikian rupa sehingga pewawancara dapat menggali semua imformasi yang
diperlukan.
5).Angket. Angket adalah wawancara
tertulis. Pertanyaan sudah disusun secara tertulis dalam lembar-lembar
pertanyaan. Orang yang akan diperiksa tinggal membaca pertanyaan-pertanyaan itu
dan memberi jawaban-jawaban secara terulis pula dalam kolom-kolom yang sudah
disediakan. Jawaban-jawaban ini selanjutnya dianalisis untuk mengetahui hal-hal
yang diselidiki.
6).Pemeriksaan
Psikologis. Secara populer metode ini dikenal dengan nama “psikotes.” Metode
ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat
digunakanoleh para ahli yang benar-benar terlatih. Alat-alat itu dapat
dipergunakan untuk mengukur dan mengetahui taraf kecerdasan, arah minat, sikap,
struktur kepribadian dan lain-lain dari orang yang mau diperiksa itu.
c.1).Ilmu Jiwa Assosiasi. Tokohnya adalah John
Locke. Dalil pokoknya adalah jika beberapa elemen (unsur) bersama-sama atau
berturut-turut masuk ke dalam kesadaran, dengan sendirinya terjadi hubungan
antar unsur-unsur itu.
2).Ilmu
Jiwa Gestalt. Tokohnya adalah Von Ehrendels. Dalil Pokoknya adalah tiap-tiap
bagian tidak berarti sama sekali, dan baru mempunyai arti kalau bersatu dalam
hubungan kesatuan. Tiap bentuk tertentu dari kesatuan itu disebut gestalt.
Aliran-aliran ilmu jiwa gestalt : aliran berlin dan aliran leipzig. Aliran
berlin adalah merumuskan teori gestalt dengan cara modren. Percobaan yang
dijalankannya adalah mengenai pengamatan dari penglihatan. Aliran Leipzig
adalah dalam tiap-tiap pribadi sebagai suatu Ghanzeit hidup (kejiwaan) suatu
pendorong untuk mempersatukan, dengan adanya dorongan itu orang tidak pernah
menerima bagian-bagian tersendiri.
3).Aliran Behaviourisme. Tokoh nya
dalah William James dan Mac. Dougall. Ciri utamanya adalah aliran ini
mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadrannya melainkan hanya mengamati
perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan. Pengalaman-pengalaman
batin dikesampingkan. Dan hanyan perubahan dan gerak-gerik badan sajalh yang
dipelajari.
4).Aliran Ilmu Jiwa Pikir. Aliran ini
terdiri atas empat aliran , yaitu : Aliran Wurzburg yang tokohnya adalah Oswald
Kulpe. Tugas aliran ini ialah mempelajari proses kejiwaan yang bernilai tinggi
yakni berpikir dan kehendak, dimana hal ini orang sebelumnya kurang
memperhatikannya. Yang kedua adalah Aliran Keulen. Tokohnya adalah Lindworsky.
Hasil penyelidikan fron dan kawan-kawanya adalah bahwa pada manusia ada
beberapa tingkat kesadaran , yaitu tingkat berpikir konkrit, tingkat berpikir
skematis dan tingkat berpikir abstrak. Yang ketiga adalah Aliran Manheim.
Tokohnya adalah Otto Selsz. Menurut pemikirannya berpikir adalah suatu
perbuatan yang abstrak dengan arah yang ditentukan oleh soal yang harus
dipecahkan. Yang keempat adalah Aliran Amterdam. Tokohnya adalah Kohnstamm. Dia
mempraktekkan hasil-hasil penyelidikan ilmu jiwa pikir di dalam pendidikan dan
pengajaran.
3. a. Manusia dan
perekmbangannya. Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai sifat-sifat yaitu :
ikatan-ikatan biologis, makhluk adalah satuan hidup, sistem energi yang
dinamis, pertumbuhan yang mengikut pola tertentu, perkembangan menjadi makhluk
manusia, dan pengaruh proses pematangan terhadap perilaku. 1). Ikatan-ikatan
biologis. Manusia dalah makhluk biologis yang samapai pada batas-batas`teetentu
etrikat pada kodrat alam. Manusi membutuhkan udara untuk bernafas serta makanan
dan minuman untuk mempertahankan kehidupannya. Untuk melanjutkan keturunan,
manusia memerlukan pula hubungan seksual. Contoh : dalam melakukan aktivitas
sehari-hari kita setiap hari makan dan minum tiga kali sehari. 2). Makhluk
adalah satuan hidup. Tiap-tiap makhluk mempunyai bagian-bagian tubuh, ada yang
sederhana, terdiri dari satu atau dua sel, yang membentuk satu tubuh.
Bagian-bagian tubuh merupaka sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Setiap bagian mempunyai fungsinya sendiri-sendiri. Contoh : kaki yang terlepas
dari tubuh tidak lagi berfungsi sebagai alat untuk berjalan. 3). Sistem energi
yang dinamis. Sebagai makhluk hidup, manusia selalu membutuhkan energi untuk
memeprtahankan hidupnya, untuk mengembangkan keturunannya, untuk tumbuh, dan
untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Contoh : orang miskin yan tidak mampu
mendapat cukup energi dari makanan sehari-harinya tidak akan cukup kuat untuk
bekerja sehingga tidak mampu mencari nafkah. 4). Pertumbuhan yang mengikut pola
tertentu. Pertummbuhan manusia sejak dalam kandungan sudah ditentukan oleh
polanya, dan tiap-tiap sel tumbuh berkembang sesuai dengan jalur
perkembangannya masing-masing. Contoh : pada hari pertama dalam kandungan
sel-sel janin tampaknya serupa semuanya, tetapi pada tingkat perkembangan
selanjutnya sebagian dari sel-sel itu berkembang menjadi jantung, otak, tangan dan kaki. 5). Perkembangan menjadi
makhluk manusia. Ketika sel telur dibuahi oleh sperma dari lelaki menghasilkan
satu sel baru yang dinamakan zigot. Memasuki minggu kedua pembuahan, akan
diadapati zigot yang telah memiliki 150 sel padahal sebelumnya 32 sel (pada
hari ketiga pembuahan). Memasuki minggu ketiga hingga minggu kedelapan disebut
embrio. Adapun pada masa ini dimulai proses pembentukan organ-organ dasar
tubuh. Ketika embrio berusia delapan minggu atau awal minggu kesembilan maka ia
disebut fetus. Akhirnya setelah hidup dirahim selama 38-40 minggu, sang bayi
lahir. 6). Pengaruh proses pematangan terhadap perilaku. Perilaku manusia tidak
dapat dilepaskan dari proses pematangan organ-organ tubuh. Contoh : seorang
bayi belum dapat dapat duduk dan berjalan kalau organ-organ tubuhnya belum
cukup kuat.
b.
1). Kepekaan Sosial. Kepekaan sosial adalah kemampuan untuk menyesuaikan
perilaku dengan harapan dan pandangan
orang lain. Contoh : perbuatan seseorang akan berbeda-beda kalau menghadapi
orang yang sedang marah, sedang genbira, sedang sedih , dan lain-lain.
2). Kelangsungan perilaku. Perilaku
atau perbuatan manusi tidak terjdi secara sporadis (timbul atau hilang begitu
saja), tetapi selalu ada kelangsungan antara satu perbuatan denga perbuatan
berikutnya. Contoh : seekor ular akan mencari mangsa saat dia lapar, sesudah
memakan mangsa itu, dia akan tidur sampai dia lapar lagi.
3). Orientasi pada tugas. Setiap
perilaku manusia selalu mengarah pada suatu tugas tertentu. Hal ini tampak
jelas`pada perbuatan-perbuatan seperti belajar atau bekerja, tetapi hal ini
juga tampak pada perilaku lain yang tampaknya tidak ada tujuannya. Contoh :
seorang anak yang sedang bermain menyusun benteng dari pasir di pantai laut,
tiba-tiba ia merusak benteng itu dan mendirikan sebuah lagi di tempat lain.
4). Usaha dan perjuangan. Usaha dan perjuangan juga ada manusia. Hal ini
yang diperjuangkan adalah sesuatu yang ditentukannya sendiri dan dipilih
sendiri. Contoh : seseorang akan mudik lebaran denga bis. Calon penumpang bis
demikian banyaknya sehingga setiap orang harus bersusah payah untuk masuk
kedalamn bis.
5). Setiap individu manusia adalah
unik. Setiap manusia selalu mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat tersendiri yang
membedakanny dengan manusia-manusia lainnya. Tidak ada manusia yang sama di
dunia ini. Contoh : anak kembar yamg serupa tetapi sebenarnya memiliki
perbedaan.
4. 1). Intelegensi. Intelegensi adalah suatu
kemampuan mental yang sangat umum yang antara lai melibatkan kemampuan akal, merencana,
memecahkan masalah, berfikir abstrak, memahami ide-ide yang kompleks, cepat
belajar, dan belajar dari pengalaman. Didalam intelegensi ada dua kemampuan,
yaitu kemampuan khusus dan kemampuan umum. Kemampuan khusus adalah kemampuan
dalam bidang-bidang tertentu. Sedangkan kemampuan umum adalah mendasari
kemampuan khusus, tetapi ia bukan merupakan kumpulan gabungan atau penjumlahan
kemampuan-kemampuan khusus belaka, melainkan merupakan kualitas tersendiri.
Contoh : seseorang mengamati taman bunga. Ini adalah persepsi. Selanjutnya,
jika dia mulai mengamati bunga-bunga yang sejenis atau mulai menghitung
beberapa bunga berwarna merah yang ada di taman itu, maka perbutannya
berintelegensi.
2). Faktor pembawaan dan lingkungan.
Perdebatan antara kaum nativisme dan kaum empirisme dalam ilmu psikologi, tidak
terbatas pada intelegensi saja. Intelegensi sebagai isu tak hanya dilihat
sebagai ilmu pengetahuan saja, bahkan dipakai juga dalam isu-isu sosial. Di
sisi lain, ada pendapat atau aliran yang percaya bahwa sifat manusia sepenuhnya
dipengaruhi oleh lingkungan. Contoh : bahwa penjahat sudah mempunyai watak
jahat sejak lahirnya, yang tercermin pada bentuk tengkoraknya. Sedangkan dalam
faktor lingkungan contohnya adalah : Indian care di Kanada lebih lebih
menenaknkan hati-hati dan bertingkah laku baik, di sebagian Afrika kemampuan
berburu yang diumpamakan. Lain halnya dengan di Cina, yang dipentingkan adalah
kemampuan menulis kata.
3). Pembentukan kepribadian.
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri dari
sistem-sistem psiko-fisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik dari
individu tersebut terhadap lingkungannya. Kepribadian selalu berubah karena
selalu meyesuaikan diri dengan keadaan. Contoh : seorang gadis remaja bernama
putri, yang cantik, tinggi semampai, cerdas, fasih berbahasa inggris, pandai
bergaul dan terakhir terpilih sebagai none jakarta. Secara tiba-tiba dia oleh
dokter dia diharuskan memakai kacamata, selain itu, dia melihat jerawat tumbuh
diwajahnya. Terjdi perubahan drastis dalam kepribadian putri. Dia tidak percaya
diri, lebih suka menyendiri, murung, dan cepat marah.
5. a. Perhatian
adalah keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu obyek, baik di dalam maupun
di luar dirinya.
b. sifat-sifat perhatian :
1). Perhatian spontan langsung atau
direct, dan perhatian paksaan, yaitu jenis perhatian yang tidak disengaja,
individu merasa senang terhadap obyek yang diamati. Sebaliknya apabila individu
tidak senang terhadap sesuatu yang harus diperhatikannya, maka terjadi “perhatian
paksaan”. Perhatian semacam ini juga disebut perhatian bersyarat. Contoh :
seorang individu merasa senang dengan pemandangan di pantai , maka ia pun
memperhatikan pantai tersebut tanpa paksaan.
2). Perhatian konsentratif dan
perhatian distributif, mengacu pada obyek yang diamati. Kalau individu
memusatkan pikiran-perasaan dan kemauan kepada “satu” obyek saja, maka disebut
sebagai “perhatian konsentratif”. Dan manakala individu membagi perhatiannya
pada banyak obyek maka dinamakan “perhatian distributif”. Contoh : studi
matematik tinggi membutuhkan perhatian konsentratif. Sedangkan dosen atau guru
yang sedang mengajar di muka kelas, menggunakan perhatian distributif untuk
memperhatiakn murid-muridnya.
3). Perhatian sempit dan perhatian perseveratif.
Dinamakan perhatian sempit, manakala terjadi fiksasi dan perhatian atau
melekatnya perhatian kepada satu obyek yang terbatas. Perhatian yang
konsentratif dan melekat terus-menerus itu, disebut sebagai perhatian
perseveratif. Contoh : seorang yang sedang melihat suatu lukisan dia ia tetarik
pada suatu lukisan dan ia hanya memperhatikan lukisan itu saja, sedangkan
apabila ia membelinya dan itu sudah melekat dalam pikirannya itu lah yang
disebut perhatian perseveratif.
4). Perhatian sembarangan yaitu perhatian
yang tidaj tetap, mudah berubah-ubah, berpindah-pindah dari obyrk yang satu
kepada obyek yang lain, dan tidak tahan lama. Contoh : perhatian anak-anak yang
ditujukan pada banyak obyek.
Bentuk-bentuk perhatian :
1). Perhatian sengaja, yaitu perhatian
yang terjadi apabila individu ingin menyaring secara kuat dan ingin menangkap
kesan pengindraan secara lebih jelas. Contohnya : mahasiswa yang sedang
mengikuti kuliah, dengan sengaja mereka memusatkan penglihatannya pada papan
tulis, pendengarannya pada keterangan dosen, dan lain sebagainya.
2). Perhatian tidak disengaja, yaitu jenis
perhatian, dalam mana tidak ada usaha sadar dari individu, untuk memusatkan
perhatiannya pada suatu pengindraan tertentu, tetapi indranya secara tidak
sengaja terpusatkan pada bagian-bagian indra tertentu. Contoh : adanya rasa
sakit, lapar, haus, panas, dingin, dan lain sebagainya.
3). Perhatian habitual, yaitu merupakan
kecendrungan individu u ntuk memusatkan perhatiannya pada hal-hal tertentu dalam
setiap keadaan lingkungan dengan meningkatkan perasang-perangsang lainnya.
Contoh : pada suatu sore di akhir musim panas, seorang ahli biologi dan seorang
seniman berjalan-jalan sepanjang jalan pedesaan. Perhatian ahli biologi itu
ditujukan pada bemacam-macam jenis kayu-kayuan dan bunga-bungaan yang mereka
lalui. Sedang yang seniman memusatkan perhatiannya pada keindahan matahari yang
sedang yang akan tenggelam di langit yang tidak berawan.
c. Upaya
untuk menarik perhatian individu :
1). Jadikan sesuatu itu unik. Unik itu
berbeda dari yang lainnya, orang yang biasa usahakan kita luar biasa. Contoh :
ke kampus orang banyak yang berpakain biasa saja, tidak rapi dan pakainnya sama
saja dengan ke pasar. Maka kita harus berpakain yang unik, yaitu pakaian yang
rapi, bersih, dan sopan.
2). Stimulasi lebih kuat dari stimulasi
lain. Buat sesuatu itu yang menonjol dari keseluruhannya. Contoh : di dalam
diri itu harus ada sisi positif yang di tonjolkan, dan sisi itu bermanfaat bagi
diri sendiri dan bagi orang lain.
3). Letak dan waktunya sesuai. Ini berlaku
bagi pemasangan sebuah iklan. Letaknya harus strategis. Dan waktu di tampilkan
harus sesuai dengan situasi pada saat itu. Contoh : dalam memasang sebuah
iklan, tempatnya di letakan pada suatu keramaian dan di tengah kota.
d. Apabila suatu objek tidak menarik
perhatian maka tidak tersampaikan pesan dari semua itu dan individu tidak akan
terespon untuk lebih melihat objek tersebut. Dan individu akan menganggap objek
tersebut seperti tidak ada.
6. a. Pengamatan
adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau
obyek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya,
untuk mendapatkan imformasi-imformasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian.
b. 1). Melalui indera penglihatan. Untuk
mengamati sesuatu, individu harus mempunyai perhatian kepada obyek yang
diamatinya. Bila individu telah memperhatikannya, selanjutnua individu
menyadari sesuatu yang diperhatikan itu, atau dengan kata lain individu
mengamati apa yang diterimanya dengan alat indranya. Individu dapat menyadari
apa yang dilihatnya, didengarnya, dirabanya, dan sebagainya.
2). Melalui indera pendengaran.
Seperti halnya dalam penglihatan, dalam pendengaran individu dapat mendengar
apa yang mengenai reseptor sebagai suatu respon terhadap stimulus tersebut.
Kalau individu dapat menyadari apa yang didengar, maka dalam hal ini individu
dapat mengamati apa yang didengar, dan terjadilah suatu pengamatan atau
persepsi.
3). Melalui indera penciuman. Orang
dapat mencium bau sesuatu alat indera penciuman yaitu hidung. Sel-sel penerima
atau reseptor bau terletak dalam hidung sebelah dalam. Stimulusnya berwujud
benda-benda yang bersifat khemis atau gas yang dapat menguap, mengenai
alat-alat penerima yang ada dalam hidung, kemudian diteruska oleh syaraf
sensoris ke otak, dan sebagai respon dari stimulus tersebut orang dapat
menyadari apa yang diciumnya yaitu bau yang diciumnya.
4). Melalui indera pengecap. Indra
pengecap terdapt di lidah. Stimulusnya merupakan benda cair. Pengamatan terjadi
karena zat cair itu mengenai ujung sel penerima yang terdapat di lidah, yang
kemudian dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya orang
dapat menyadari atau mengamati apa yang dikecap itu.
5). Melalui indera kulit. Indra ini
dapat merasakan sakit, rabaan, tekanan, dan temperatur. Tetapi tidak semua
bagian dari kulit dapat menerima rasa-rasa ini. Pada bagian-bagian tertentu
saja dapat menerima stimulus-stimulus tertentu. Rasa-rasa tersebut diatas
merupaka rasa-rasa kulit yang primer, sedangkan disamping itu masih terdapat
variasi yang bermacam-macam.
c. Apabila modalitas ingatan mengalami
gangguan maka tidak tercapailah tujuan dari pengamatan tersebut yaitu untuk
mengetahui imformasi-imformasi yang dibutuhkan.
7. a. Ingatan adalah
kemampuan seorang individu untuk menerima, menyimpan, dan memperoduksikan
kembali kesan-kesan yang ada.
b. Proses berlangsungnya ingatan :
pertama kali imformasi diterima melaui otak, selanjutnya ada encoding yaitu
proses penggabungan imformasi yang diterima tadi, setelah itu ada penyimpanan
yaitu penciptaan imformasi permanen dari imformasi-imformasi yang digabungkan
sebelumnya. Apabila imfprmasi tadi dibutuhkan maka ada pengambilan yaitu
memanggil kembali imformasi yang sudah disimpan.
c. .
3 teori tentang ingatan :
1). Teori G/K (Ganslem) : dilihat
secara keseluruhan baru secara rinci. (metode belajar secara keseluruhan untuk
menghafal sesuatu yang hanya sedikit)
2). Teori B/T ( Teillem) :
bagian-bagian metode belajar demi bagian. (untuk menghafal sesuatu yang banyak)
3.)Teori V/C (Campuran) : metode
perantara yaitu ada yang dihafalkan, digabungkan bagian demi bagian dan ada
yang secara keseluruhan. (kombinasi Metode T dan G)
d. Contoh masakah belajar : seorang
pelajar sma kesulitan dalam belajar, karena dia sangat susah dalam belajar
biologi, baru di pelajari kemarin dan ketika besok nya dia tidak ingat lagi apa
yang dipelajarinya kemarin itu. Ibunya sudah memberinya multivitamin, tetapi
dia tidak juga dapat mengingat dengan baik. Teori yang baik adalah teori V/C
(campuran), cara dia belajarnya yaitu dengan menghafalkan materi itu sedikit,
nanti setelah materi itu sudah benar-benar diingatnya maka ditambah lagi
materinya, apabila semua materi itu terkumpul baru dia disuruh secara
keseluruhan.
8. a. Lupa adalah
gangguan dalam menerima, menyimpan, dan memproduksikan kesan-kesan.
b. 1). Apa yang telah kita ingat, disimpan
dalam bagian tertentu di otak. Kalau materi yang harus diingat itu tidak pernah
digunakan, maka karena proses metabolisme otak, lambat laun jejak materi itu
akan terhapus dari otak dan kita tidak dapat mengingatnya kembali. Contoh :
jika kita belajar suatu bahasa ketika masih balita (misalnya ketika ikut orang
tua bertugas keluar negeri), dan bahasa tersebut tidak pernah digunakan lagi
sejak masa kanak-kanak hingga dewasa, maka kita lupa akan bahasa tersebut.
2). Mungkin pula materi itu tidak
lenyap begitu saja, melainkan mengalami perubahan-perubahan secara sistematis,
mengikuti prinsip-prinsip psikiologi gestalt yaitu : penghalusan, penegasan dan
asimilasi. Contoh : kita melihat seseorang dengan hidung mancung. Karena
terkesan oleh hidungnya, maka dalam mengingat orang itu, kita hanya ingat akan
hidungnya, sedangkan bagaimana wajah orang itu sebenarnya tidak ingat lagi.
3). Kalau kita mempelajari hal yang baru,
mungkin hal-hal yang sudah pernah kita ingat, tidak dapat diingat lagi. Contoh
: seorang anak menghafal nama-nama kota di Jawa Barat. Setelah itu, ia
menghafal nama-nama kota di Jawa Tengah. Pada waktu dia sudah hafal materi
kedua, materi pertama sudah tidak teringat lagi.
4).
Dala psikoanalisis ada yang dianamakan represi, yaitu melupakan
peristiwa-peristiwa yang mengerikan, menakutkan, penuh dosa, menjijikan, dan
sebagainya, intinya semua hal yang tidak mengancam ego kita agar tidak merasa
bersalah atau berdosa. Contoh : seorang istri yang melupakan peristiwa
perceraiannya dengan suaminya karena dia telah menyakiti suaminya dengan cara
berselingkuh dengan pria lain.
5).
Yang terkait dengan proses fisiologi pada otak, termasuk diantaranya
karena proses penuaan. Gejala ringannya adalah lupa akan nama-nama dan
istilah-istilah (termasuk nama-nama orang yang sangat dekat, seperti anak cucu
dan istilah-istilah yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari), atau
selalu lupa meletakan benda-benda. Contoh : seorang nenek yang menaruh
kacamatanya pada atas meja, tetapi karena proses penuaan, nenek tersebut tidak
ingat dimana letak kacamatanya itu.
c. Apabila materi itu telah disimpan,
apabila tidak digunakan maka dia akan lenyap begitu saja. Contoh masalah yang
dialami siswa dalam belajar : seorang siswa smp mempelajari pelajaran BAM,
ketika sma pelajaran BAM tidak dipelajari lagi dan ketika dia kuliah ditanya
lagi tentang belajar BAM maka dia lupa tentang pelajaran tersebut.
9.
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori
yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner
tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap
arah pengembangan teori dan praktik pendidikann dan pembelajaran
yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori
behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan
orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu
dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku
akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Belajarr merupakan akibat adanya interaksir antara stimulus
dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika
dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar
yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon
berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh
guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting
untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang
dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan
oleh guru
(stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan
diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal
penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
10.
Fungsi emosi :
1). Menimbulkan respon otomatis sebagai
persiapan menghadapi krisis. Contoh : bayangkan tiba-tiba anda bertemu dengan
ular, anda mungkin merasa terkejut dan lalu melompat, karena terkejut itulah
maka anda selamat dari gigitan ular.
2). Menyesuaikan reaksi dengan kondisi
khusus. Contoh : pada saat anda ditinggalkan oleh orang yang anda sayangi, anda
akan bersedih hati. Nah, adanya sedih membuat and menyesuaikan diri dengan
reaksi yang tepat untuk kondisi kehilangan.
3). Memotivasi tindakan yang ditujukan
untuk pencapaian tujuan tertentu. Emosi-emosi tertentu mendorong seseorang
melakukan tindakan tertentu. Contoh : pada saat mengalami emosi cinta. Karena
emosi itu, anda berbuat macam-macam hal untuk menarik perhatian yang anda
cintai. Anda rela menembus hujan lebat karena ingin menunjukan bahwa anda
selalu menepati janji.
4). Mengkomunikasikan sebuah niat pada
orang lain. Contoh : pada saat marah anda berpesan bahwa anda tidak ingin
disepelekan. Mungkin anda berpesan bahwa anda ingin memukul orang yang membuat
anda marah.
5). Meningkatkan ikatan sosial. Apa yang
terjadi jika hubungan sosial anda dengan orang lain tanpa ada emosi? Hubungan
itu hambar saja. Contoh : dalam hubungan dengan orang tua apabila tidak ada
emosi cinta, maka antara anak dan orang tua tidak terjalin hubungan yang
harmonis.
6). Mempengaruhi memori dan evaluasi suatu
kejadian. Contoh : Dono bertemu dengan Evi, wajahnya cantik. Mereka berkenalan.
Setelah berkenalan, emosi yang dialami dono maupun evi pada saat kencan akan
menjadi tolak ukur apakah kencan itu akan diingat kuat, atau dilupakan. Jika
dono maupun evi meraskan emosu suka yang kuat, boleh jadi mereka akan beranjak
ke kencan berikutnya. Jika mereka tidak merasakan apa-apa, maka boleh jadi
mereka akan saling melupakan.
7). Meningkatkan daya ingat terhadap
memori tertentu. Seseorang akan lebih mengingat kembali kenangan-kenangan yang
diliputi oleh emosi yang kuat. Contoh : pertama kali dicium pacar karena saat
itu anda seperti melayang-layang di awan rasanya.
11.
Proses terbentuknya persepsi :
1). Proses menerima rangsangan. Proses
pertama dari persepsi adalah menerima rangsangan atau data dari berbagi sumber.
Kebanyakan data yang diterima melalui panca indra. Kita melihat sesuatu,
mendengar, mencium, merasakan, atau menyentuhnya, sehingga kita mempelajari
segi-segi lain dari sesuatu itu. Contoh : ketika berjalan keliling-keliling,
seorang penyelia segera menyadari adnya sesuatu yang tidak beres karena mencium
bau yang aneh, dan ia mungkin meminta perhatian pekerja terhadap bagian mesin
yang mungkin terbakar. Pada umumnya para pekerja merasakan beberapa hal melalui
perabaan.
2). Proses menyeleksi rangsangan. Setelah
diterima, rangsangan atau data diseleksi. Tidaklah mungkin untuk memperhatikan
semua rangsangan yang diterima. Demi menghemat perhatian yang digunakan,
rangsangan-rangsangan itu disaring dan diseleksi untuk porses yang lebih
lanjut. Dua kumpulan faktor menentukan seleksi rangsangan itu, yaitu faktor
intern dan faktor ekstern.
3). Proses pengorganisasian. Rangsangan
yang diterima selanjutnya diorganisasikan salam suatu bentuk. Ada tiga dimensi
utama dalam pengorganisasian rangsangan, yaitu pengelompokan, bentuk timbula
dan latar, dan kemantapan persepsi. Pengelompokan, dalam ini berbagai
rangsangan yang telah diterima dikelompokan dalam suatu bentuk. Bentuk timbul
dan latar. Prinsip lain dalam mengatur rangsangan disebut bentuk timbul latar.
Dalam melihat rangsangan atau gejala, ada kecendrungan untuk memusatkan
perhatian pada gejala-gejala tertentu yang timbul menonjol. Kemantapan persepsi
adalah suatu kecendrungan untuk menstabilkan persepsi, dan perubahan-perubahan
konteks tidak mempengaruhinya.
4). Proses penafsiran. Setelah rangsangan
diterima dan diatur, si penerima lalu menafsirkan data itu dengan berbagai
cara. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi setelah data itu ditafsirkan.
5). Proses pengecekan. Sesudah data
diterima dan ditafsirkan, si penerima mengambil beberapa tindakan untuk
mengecek apakah penafsirannya benar atau salah. Proses pengecekan ini mungkin
terlalu cepat dan orang mungkin tidak menyadarinya. Pengecekan ini dapat
dilakukan dari waktu ke waktu untuk menegaskan apakah penegsan atau persepsi
dibenarkan oleh data baru.
6). Proses reaksi. Hal ini biasnya
dilakukan jika seseorang berbuat sesuatu sehubungan denga persepsinya.
Lingkaran persepsi itu be,um sempurna sebelum menimbulkan suatu tindakan.
Tindakan ini bisa tersembunyi dan bisa pula terbuka. Tindakan tersembunyi
berupa pembentukan pendapat atau sikap, sedangkan tindakan terbuka berupa
tindakan nyata yang berhubungan denga persepsi itu. Contoh : seseorang
bertindak sehubungan denga persepsi yang baik atau yang buruk yang telah
dibentuknya.
bagus infonya
BalasHapus