Kamis, 22 November 2012

Tugas Psikologi umum


 

TUGAS

PSIKOLOGI UMUM

 

 



 


                                                                                                            

 

 

                                                         

                                                             OLEH

Nama              : Mahatia Kurnia Sari

Nim / BP         : 1100575 / 2011  

 

 

 

 

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2011

1. a.Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam hubungannya dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar individu tersebut yang mana individu itu tidak dapat dipisahkan dengan lingkungannya.
      b.Psikologi mula-mula tergabung dalam filsafat, akhirnya memisahkan diri dan berdiri sendiri sebagai ilmu yang mandiri. Hal ini adalah jasa dari wilhem wundt yang mendirikan laboratorium psikologi yang pertama-tama pada tahun 1879 untuk menyelidiki peristiwa-peristiwa kejiwaan secara eksperimental. Wundt mengadakan eksperimen-eksperimen dalam rangka penyelidikan-penyelidikannya, sehingga beliau dipandang sebagai bapak dari psikologi eksperimental. Dengan perkembangan ini maka berubahlah psikologi yang tadinya bersifat filosofik menjadi psikologi yang bersifat empirik. Kalau mula-mula psikologi mendasarkan diri atas renungan-renungan, atas spekulasi, maka psiokologi kemudian mendasarkan diri atas hal-hal yang objektif hal-hal yang positif, kemudian makin berkembanglah psikologi empirik itu.
      c. Unit analisis yang dikaji dalam psikologi adalah tingkah laku individu. Pertimbangannya dalam pembagian psikologi adalah psikologi ini adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia secara keseluruhan, jadi agar dalam memahaminya lebih jelas maka dibagilah psikologi ini dalam berbagai macam cabangnya.
       d.1).Psikologi perkembangan. Unit analisinya adalah perkembangan dari kehidupan individual, termasuk di dalamnya ialah psikologi bayi, psikologi anak, psikologi anak usia sekolah, psikologi puber, psikologi remaja, psikologi kakek-kakek dan nenek-nenek.
        2).Psikologi abnormal. Unit analisisnya adalah kelompok-kelompok manusia yang tidak normal, termasuk didalamnya psikologi kriminal, psikopatologi, dan patologi sosial.
        3).Psikologi Kelompok. Unit analisisnya adalah kelompok-kelompok tertentu, termasuk didalmmnya kelompok sosial, kelompok biologis sekte, dan kelompok historis dan ethnologis.
        4).Psikologi Watak dan type-type. Unit analisinya adalah ajaran temperamen, karakterologi, dan teori kepribadian.
        5).Psikologi kelompok dalam situasi khusus. Unit analisisnya adalah faktor manusia dalam relasinya dengan satu lingkungan dan kondisi khusus, termasuk di dalamnya psikologi perang, psikologi masa damai, dan psikologi masa.
        6).Psikologi hewan. Unit analisinya adalah tingkah laku dan peri kehidupan hewan.
        7).Prapsikologi. Unit analsisnya adalah gejala-gejala kejiwaan yang ada di luar bidang psikologi biasa, yaitu gejala kerohanian terlepas dari gejala badaniah.

2.  a.Hubungan psikologi dengan antropologi adalah setelah Filsafat, antropologilah yang secara sistematis mempelajari tungkah laku manusia. Awalnya mereka hanya mempelajari perilaku-perilaku manusia dalam kelompok-kelompok etnik primitif. Antropolgi yang menghasilkan penelitian yang berpengaruh terhadap psikologi. Sekarang psikologi antropolgi sudah diterapkan dalam manajemen modern.                                                                                                                                   
             Hubungan psikologi dengan sosiologi adalah baik psikologi maupun sosiologi sama-sama membicarakan manusia, tidaklah mengherankan kalau pada suatu wakru ada titik pertemuan di dalam meninjau manusia itu, misalnya soal tingkah laku. Karena adanya titik-titik pertemuan itu maka timbullah cabang ilmu pengetahuan dalam psikologi yaitu psikologi sosial yang khusus menyelidiki dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial.
        b.1).Metode Eksperimental. Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Satu hal yang penting di sini adalah bahwa orang yang melaksanakan eksperimen tersebut harus dapat menguasai situasi, yang berarti bahwa peneliti harus dapat menimbulkan atau menghilangkan berbagai macam situasi sesuai dengan kehendaknya. Prinsip dasarnya adalah memanipulasi kondisi dan manusia dilihat sebagai organisme yang sama.
          2).Observasi Alamiah. Dalam observasi ilmiah tidak ditimbulkan situasi-situasi dengan sengaja. Di sini hanya dilakukan pengamatan terhadap situasi yang sudah ada, situasi yang terjadi secara spontan, tidak dibuat-buat dan karenanya dapat disebut situasi yang sesuai denagn kehendak alam, yang alamiah. Hasil pengamatan ini kemudian dicatat dengan teliti untuk kemudian diambil kesimpulan-kesimpulan umum maupun khusus.
          3).Sejarah Kehidupan. Sejarah hidup seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan. Sejarah kehidupan dapat disusun melalui  dua cara, yaitu : Pembuatan buku harian dan rekonstruksi biografi.
          4).Wawancara. Wawancara adalah tanya jawab antara si pemeriksa dan orang yang diperiksa (klien untuk psikologi klinik, responden atau narasumber untuk peneliti, atau calon pegawai bagi psikologi perusahaan. Maksudnya adalah agar orang yang diperiksa itu mengemukakan isi hatinya, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga pewawancara dapat menggali semua imformasi yang diperlukan.
         5).Angket. Angket adalah wawancara tertulis. Pertanyaan sudah disusun secara tertulis dalam lembar-lembar pertanyaan. Orang yang akan diperiksa tinggal membaca pertanyaan-pertanyaan itu dan memberi jawaban-jawaban secara terulis pula dalam kolom-kolom yang sudah disediakan. Jawaban-jawaban ini selanjutnya dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
         6).Pemeriksaan Psikologis. Secara populer metode ini dikenal dengan nama “psikotes.” Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakanoleh para ahli yang benar-benar terlatih. Alat-alat itu dapat dipergunakan untuk mengukur dan mengetahui taraf kecerdasan, arah minat, sikap, struktur kepribadian dan lain-lain dari orang yang mau diperiksa itu.
      c.1).Ilmu Jiwa Assosiasi. Tokohnya adalah John Locke. Dalil pokoknya adalah jika beberapa elemen (unsur) bersama-sama atau berturut-turut masuk ke dalam kesadaran, dengan sendirinya terjadi hubungan antar unsur-unsur itu.
         2).Ilmu Jiwa Gestalt. Tokohnya adalah Von Ehrendels. Dalil Pokoknya adalah tiap-tiap bagian tidak berarti sama sekali, dan baru mempunyai arti kalau bersatu dalam hubungan kesatuan. Tiap bentuk tertentu dari kesatuan itu disebut gestalt. Aliran-aliran ilmu jiwa gestalt : aliran berlin dan aliran leipzig. Aliran berlin adalah merumuskan teori gestalt dengan cara modren. Percobaan yang dijalankannya adalah mengenai pengamatan dari penglihatan. Aliran Leipzig adalah dalam tiap-tiap pribadi sebagai suatu Ghanzeit hidup (kejiwaan) suatu pendorong untuk mempersatukan, dengan adanya dorongan itu orang tidak pernah menerima bagian-bagian tersendiri.
        3).Aliran Behaviourisme. Tokoh nya dalah William James dan Mac. Dougall. Ciri utamanya adalah aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadrannya melainkan hanya mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan. Pengalaman-pengalaman batin dikesampingkan. Dan hanyan perubahan dan gerak-gerik badan sajalh yang dipelajari.
       4).Aliran Ilmu Jiwa Pikir. Aliran ini terdiri atas empat aliran , yaitu : Aliran Wurzburg yang tokohnya adalah Oswald Kulpe. Tugas aliran ini ialah mempelajari proses kejiwaan yang bernilai tinggi yakni berpikir dan kehendak, dimana hal ini orang sebelumnya kurang memperhatikannya. Yang kedua adalah Aliran Keulen. Tokohnya adalah Lindworsky. Hasil penyelidikan fron dan kawan-kawanya adalah bahwa pada manusia ada beberapa tingkat kesadaran , yaitu tingkat berpikir konkrit, tingkat berpikir skematis dan tingkat berpikir abstrak. Yang ketiga adalah Aliran Manheim. Tokohnya adalah Otto Selsz. Menurut pemikirannya berpikir adalah suatu perbuatan yang abstrak dengan arah yang ditentukan oleh soal yang harus dipecahkan. Yang keempat adalah Aliran Amterdam. Tokohnya adalah Kohnstamm. Dia mempraktekkan hasil-hasil penyelidikan ilmu jiwa pikir di dalam pendidikan dan pengajaran.

3. a. Manusia dan perekmbangannya. Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai sifat-sifat yaitu : ikatan-ikatan biologis, makhluk adalah satuan hidup, sistem energi yang dinamis, pertumbuhan yang mengikut pola tertentu, perkembangan menjadi makhluk manusia, dan pengaruh proses pematangan terhadap perilaku. 1). Ikatan-ikatan biologis. Manusia dalah makhluk biologis yang samapai pada batas-batas`teetentu etrikat pada kodrat alam. Manusi membutuhkan udara untuk bernafas serta makanan dan minuman untuk mempertahankan kehidupannya. Untuk melanjutkan keturunan, manusia memerlukan pula hubungan seksual. Contoh : dalam melakukan aktivitas sehari-hari kita setiap hari makan dan minum tiga kali sehari. 2). Makhluk adalah satuan hidup. Tiap-tiap makhluk mempunyai bagian-bagian tubuh, ada yang sederhana, terdiri dari satu atau dua sel, yang membentuk satu tubuh. Bagian-bagian tubuh merupaka sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap bagian mempunyai fungsinya sendiri-sendiri. Contoh : kaki yang terlepas dari tubuh tidak lagi berfungsi sebagai alat untuk berjalan. 3). Sistem energi yang dinamis. Sebagai makhluk hidup, manusia selalu membutuhkan energi untuk memeprtahankan hidupnya, untuk mengembangkan keturunannya, untuk tumbuh, dan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Contoh : orang miskin yan tidak mampu mendapat cukup energi dari makanan sehari-harinya tidak akan cukup kuat untuk bekerja sehingga tidak mampu mencari nafkah. 4). Pertumbuhan yang mengikut pola tertentu. Pertummbuhan manusia sejak dalam kandungan sudah ditentukan oleh polanya, dan tiap-tiap sel tumbuh berkembang sesuai dengan jalur perkembangannya masing-masing. Contoh : pada hari pertama dalam kandungan sel-sel janin tampaknya serupa semuanya, tetapi pada tingkat perkembangan selanjutnya sebagian dari sel-sel itu berkembang menjadi jantung, otak,  tangan dan kaki. 5). Perkembangan menjadi makhluk manusia. Ketika sel telur dibuahi oleh sperma dari lelaki menghasilkan satu sel baru yang dinamakan zigot. Memasuki minggu kedua pembuahan, akan diadapati zigot yang telah memiliki 150 sel padahal sebelumnya 32 sel (pada hari ketiga pembuahan). Memasuki minggu ketiga hingga minggu kedelapan disebut embrio. Adapun pada masa ini dimulai proses pembentukan organ-organ dasar tubuh. Ketika embrio berusia delapan minggu atau awal minggu kesembilan maka ia disebut fetus. Akhirnya setelah hidup dirahim selama 38-40 minggu, sang bayi lahir. 6). Pengaruh proses pematangan terhadap perilaku. Perilaku manusia tidak dapat dilepaskan dari proses pematangan organ-organ tubuh. Contoh : seorang bayi belum dapat dapat duduk dan berjalan kalau organ-organ tubuhnya belum cukup kuat.
      b. 1). Kepekaan Sosial. Kepekaan sosial adalah kemampuan untuk menyesuaikan perilaku  dengan harapan dan pandangan orang lain. Contoh : perbuatan seseorang akan berbeda-beda kalau menghadapi orang yang sedang marah, sedang genbira, sedang sedih , dan lain-lain.
            2). Kelangsungan perilaku. Perilaku atau perbuatan manusi tidak terjdi secara sporadis (timbul atau hilang begitu saja), tetapi selalu ada kelangsungan antara satu perbuatan denga perbuatan berikutnya. Contoh : seekor ular akan mencari mangsa saat dia lapar, sesudah memakan mangsa itu, dia akan tidur sampai dia lapar lagi.
           3). Orientasi pada tugas. Setiap perilaku manusia selalu mengarah pada suatu tugas tertentu. Hal ini tampak jelas`pada perbuatan-perbuatan seperti belajar atau bekerja, tetapi hal ini juga tampak pada perilaku lain yang tampaknya tidak ada tujuannya. Contoh : seorang anak yang sedang bermain menyusun benteng dari pasir di pantai laut, tiba-tiba ia merusak benteng itu dan mendirikan sebuah  lagi di tempat lain.
          4). Usaha dan perjuangan. Usaha dan perjuangan juga ada manusia. Hal ini yang diperjuangkan adalah sesuatu yang ditentukannya sendiri dan dipilih sendiri. Contoh : seseorang akan mudik lebaran denga bis. Calon penumpang bis demikian banyaknya sehingga setiap orang harus bersusah payah untuk masuk kedalamn bis.
          5). Setiap individu manusia adalah unik. Setiap manusia selalu mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat tersendiri yang membedakanny dengan manusia-manusia lainnya. Tidak ada manusia yang sama di dunia ini. Contoh : anak kembar yamg serupa tetapi sebenarnya memiliki perbedaan.

4.   1). Intelegensi. Intelegensi adalah suatu kemampuan mental yang sangat umum yang antara lai  melibatkan kemampuan akal, merencana, memecahkan masalah, berfikir abstrak, memahami ide-ide yang kompleks, cepat belajar, dan belajar dari pengalaman. Didalam intelegensi ada dua kemampuan, yaitu kemampuan khusus dan kemampuan umum. Kemampuan khusus adalah kemampuan dalam bidang-bidang tertentu. Sedangkan kemampuan umum adalah mendasari kemampuan khusus, tetapi ia bukan merupakan kumpulan gabungan atau penjumlahan kemampuan-kemampuan khusus belaka, melainkan merupakan kualitas tersendiri. Contoh : seseorang mengamati taman bunga. Ini adalah persepsi. Selanjutnya, jika dia mulai mengamati bunga-bunga yang sejenis atau mulai menghitung beberapa bunga berwarna merah yang ada di taman itu, maka perbutannya berintelegensi.
          2). Faktor pembawaan dan lingkungan. Perdebatan antara kaum nativisme dan kaum empirisme dalam ilmu psikologi, tidak terbatas pada intelegensi saja. Intelegensi sebagai isu tak hanya dilihat sebagai ilmu pengetahuan saja, bahkan dipakai juga dalam isu-isu sosial. Di sisi lain, ada pendapat atau aliran yang percaya bahwa sifat manusia sepenuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Contoh : bahwa penjahat sudah mempunyai watak jahat sejak lahirnya, yang tercermin pada bentuk tengkoraknya. Sedangkan dalam faktor lingkungan contohnya adalah : Indian care di Kanada lebih lebih menenaknkan hati-hati dan bertingkah laku baik, di sebagian Afrika kemampuan berburu yang diumpamakan. Lain halnya dengan di Cina, yang dipentingkan adalah kemampuan menulis kata.
        3). Pembentukan kepribadian. Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri dari sistem-sistem psiko-fisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik dari individu tersebut terhadap lingkungannya. Kepribadian selalu berubah karena selalu meyesuaikan diri dengan keadaan. Contoh : seorang gadis remaja bernama putri, yang cantik, tinggi semampai, cerdas, fasih berbahasa inggris, pandai bergaul dan terakhir terpilih sebagai none jakarta. Secara tiba-tiba dia oleh dokter dia diharuskan memakai kacamata, selain itu, dia melihat jerawat tumbuh diwajahnya. Terjdi perubahan drastis dalam kepribadian putri. Dia tidak percaya diri, lebih suka menyendiri, murung, dan cepat marah.

5. a. Perhatian adalah keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu obyek, baik di dalam maupun di luar dirinya.
    b. sifat-sifat perhatian :
        1). Perhatian spontan langsung atau direct, dan perhatian paksaan, yaitu jenis perhatian yang tidak disengaja, individu merasa senang terhadap obyek yang diamati. Sebaliknya apabila individu tidak senang terhadap sesuatu yang harus diperhatikannya, maka terjadi “perhatian paksaan”. Perhatian semacam ini juga disebut perhatian bersyarat. Contoh : seorang individu merasa senang dengan pemandangan di pantai , maka ia pun memperhatikan pantai tersebut tanpa paksaan.
        2). Perhatian konsentratif dan perhatian distributif, mengacu pada obyek yang diamati. Kalau individu memusatkan pikiran-perasaan dan kemauan kepada “satu” obyek saja, maka disebut sebagai “perhatian konsentratif”. Dan manakala individu membagi perhatiannya pada banyak obyek maka dinamakan “perhatian distributif”. Contoh : studi matematik tinggi membutuhkan perhatian konsentratif. Sedangkan dosen atau guru yang sedang mengajar di muka kelas, menggunakan perhatian distributif untuk memperhatiakn murid-muridnya.
      3). Perhatian sempit dan perhatian perseveratif. Dinamakan perhatian sempit, manakala terjadi fiksasi dan perhatian atau melekatnya perhatian kepada satu obyek yang terbatas. Perhatian yang konsentratif dan melekat terus-menerus itu, disebut sebagai perhatian perseveratif. Contoh : seorang yang sedang melihat suatu lukisan dia ia tetarik pada suatu lukisan dan ia hanya memperhatikan lukisan itu saja, sedangkan apabila ia membelinya dan itu sudah melekat dalam pikirannya itu lah yang disebut perhatian perseveratif.
     4). Perhatian sembarangan yaitu perhatian yang tidaj tetap, mudah berubah-ubah, berpindah-pindah dari obyrk yang satu kepada obyek yang lain, dan tidak tahan lama. Contoh : perhatian anak-anak yang ditujukan pada banyak obyek.
      Bentuk-bentuk perhatian :
     1). Perhatian sengaja, yaitu perhatian yang terjadi apabila individu ingin menyaring secara kuat dan ingin menangkap kesan pengindraan secara lebih jelas. Contohnya : mahasiswa yang sedang mengikuti kuliah, dengan sengaja mereka memusatkan penglihatannya pada papan tulis, pendengarannya pada keterangan dosen, dan lain sebagainya.
     2). Perhatian tidak disengaja, yaitu jenis perhatian, dalam mana tidak ada usaha sadar dari individu, untuk memusatkan perhatiannya pada suatu pengindraan tertentu, tetapi indranya secara tidak sengaja terpusatkan pada bagian-bagian indra tertentu. Contoh : adanya rasa sakit, lapar, haus, panas, dingin, dan lain sebagainya.
     3). Perhatian habitual, yaitu merupakan kecendrungan individu u ntuk memusatkan perhatiannya pada hal-hal tertentu dalam setiap keadaan lingkungan dengan meningkatkan perasang-perangsang lainnya. Contoh : pada suatu sore di akhir musim panas, seorang ahli biologi dan seorang seniman berjalan-jalan sepanjang jalan pedesaan. Perhatian ahli biologi itu ditujukan pada bemacam-macam jenis kayu-kayuan dan bunga-bungaan yang mereka lalui. Sedang yang seniman memusatkan perhatiannya pada keindahan matahari yang sedang yang akan tenggelam di langit yang tidak berawan.
    c.   Upaya untuk menarik perhatian individu :
     1). Jadikan sesuatu itu unik. Unik itu berbeda dari yang lainnya, orang yang biasa usahakan kita luar biasa. Contoh : ke kampus orang banyak yang berpakain biasa saja, tidak rapi dan pakainnya sama saja dengan ke pasar. Maka kita harus berpakain yang unik, yaitu pakaian yang rapi, bersih, dan sopan.
     2). Stimulasi lebih kuat dari stimulasi lain. Buat sesuatu itu yang menonjol dari keseluruhannya. Contoh : di dalam diri itu harus ada sisi positif yang di tonjolkan, dan sisi itu bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
    3). Letak dan waktunya sesuai. Ini berlaku bagi pemasangan sebuah iklan. Letaknya harus strategis. Dan waktu di tampilkan harus sesuai dengan situasi pada saat itu. Contoh : dalam memasang sebuah iklan, tempatnya di letakan pada suatu keramaian dan di tengah kota.
    d. Apabila suatu objek tidak menarik perhatian maka tidak tersampaikan pesan dari semua itu dan individu tidak akan terespon untuk lebih melihat objek tersebut. Dan individu akan menganggap objek tersebut seperti tidak ada.

6. a. Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau obyek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan imformasi-imformasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
    b. 1). Melalui indera penglihatan. Untuk mengamati sesuatu, individu harus mempunyai perhatian kepada obyek yang diamatinya. Bila individu telah memperhatikannya, selanjutnua individu menyadari sesuatu yang diperhatikan itu, atau dengan kata lain individu mengamati apa yang diterimanya dengan alat indranya. Individu dapat menyadari apa yang dilihatnya, didengarnya, dirabanya, dan sebagainya.
         2). Melalui indera pendengaran. Seperti halnya dalam penglihatan, dalam pendengaran individu dapat mendengar apa yang mengenai reseptor sebagai suatu respon terhadap stimulus tersebut. Kalau individu dapat menyadari apa yang didengar, maka dalam hal ini individu dapat mengamati apa yang didengar, dan terjadilah suatu pengamatan atau persepsi.
        3). Melalui indera penciuman. Orang dapat mencium bau sesuatu alat indera penciuman yaitu hidung. Sel-sel penerima atau reseptor bau terletak dalam hidung sebelah dalam. Stimulusnya berwujud benda-benda yang bersifat khemis atau gas yang dapat menguap, mengenai alat-alat penerima yang ada dalam hidung, kemudian diteruska oleh syaraf sensoris ke otak, dan sebagai respon dari stimulus tersebut orang dapat menyadari apa yang diciumnya yaitu bau yang diciumnya.
        4). Melalui indera pengecap. Indra pengecap terdapt di lidah. Stimulusnya merupakan benda cair. Pengamatan terjadi karena zat cair itu mengenai ujung sel penerima yang terdapat di lidah, yang kemudian dilangsungkan oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya orang dapat menyadari atau mengamati apa yang dikecap itu.
        5). Melalui indera kulit. Indra ini dapat merasakan sakit, rabaan, tekanan, dan temperatur. Tetapi tidak semua bagian dari kulit dapat menerima rasa-rasa ini. Pada bagian-bagian tertentu saja dapat menerima stimulus-stimulus tertentu. Rasa-rasa tersebut diatas merupaka rasa-rasa kulit yang primer, sedangkan disamping itu masih terdapat variasi yang bermacam-macam.
    c. Apabila modalitas ingatan mengalami gangguan maka tidak tercapailah tujuan dari pengamatan tersebut yaitu untuk mengetahui imformasi-imformasi yang dibutuhkan.

7. a. Ingatan adalah kemampuan seorang individu untuk menerima, menyimpan, dan memperoduksikan kembali kesan-kesan yang ada.
      b. Proses berlangsungnya ingatan : pertama kali imformasi diterima melaui otak, selanjutnya ada encoding yaitu proses penggabungan imformasi yang diterima tadi, setelah itu ada penyimpanan yaitu penciptaan imformasi permanen dari imformasi-imformasi yang digabungkan sebelumnya. Apabila imfprmasi tadi dibutuhkan maka ada pengambilan yaitu memanggil kembali imformasi yang sudah disimpan.
      c. . 3 teori tentang ingatan :
        1). Teori G/K (Ganslem) : dilihat secara keseluruhan baru secara rinci. (metode belajar secara keseluruhan untuk menghafal sesuatu yang hanya sedikit)
        2). Teori B/T ( Teillem) : bagian-bagian metode belajar demi bagian. (untuk menghafal sesuatu yang banyak)
       3.)Teori V/C (Campuran) : metode perantara yaitu ada yang dihafalkan, digabungkan bagian demi bagian dan ada yang secara keseluruhan. (kombinasi Metode T dan G)
      d. Contoh masakah belajar : seorang pelajar sma kesulitan dalam belajar, karena dia sangat susah dalam belajar biologi, baru di pelajari kemarin dan ketika besok nya dia tidak ingat lagi apa yang dipelajarinya kemarin itu. Ibunya sudah memberinya multivitamin, tetapi dia tidak juga dapat mengingat dengan baik. Teori yang baik adalah teori V/C (campuran), cara dia belajarnya yaitu dengan menghafalkan materi itu sedikit, nanti setelah materi itu sudah benar-benar diingatnya maka ditambah lagi materinya, apabila semua materi itu terkumpul baru dia disuruh secara keseluruhan.  

8. a. Lupa adalah gangguan dalam menerima, menyimpan, dan memproduksikan kesan-kesan.
    b. 1). Apa yang telah kita ingat, disimpan dalam bagian tertentu di otak. Kalau materi yang harus diingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses metabolisme otak, lambat laun jejak materi itu akan terhapus dari otak dan kita tidak dapat mengingatnya kembali. Contoh : jika kita belajar suatu bahasa ketika masih balita (misalnya ketika ikut orang tua bertugas keluar negeri), dan bahasa tersebut tidak pernah digunakan lagi sejak masa kanak-kanak hingga dewasa, maka kita lupa akan bahasa tersebut.
        2). Mungkin pula materi itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami perubahan-perubahan secara sistematis, mengikuti prinsip-prinsip psikiologi gestalt yaitu : penghalusan, penegasan dan asimilasi. Contoh : kita melihat seseorang dengan hidung mancung. Karena terkesan oleh hidungnya, maka dalam mengingat orang itu, kita hanya ingat akan hidungnya, sedangkan bagaimana wajah orang itu sebenarnya tidak ingat lagi.
      3). Kalau kita mempelajari hal yang baru, mungkin hal-hal yang sudah pernah kita ingat, tidak dapat diingat lagi. Contoh : seorang anak menghafal nama-nama kota di Jawa Barat. Setelah itu, ia menghafal nama-nama kota di Jawa Tengah. Pada waktu dia sudah hafal materi kedua, materi pertama sudah tidak teringat lagi.
      4). Dala psikoanalisis ada yang dianamakan represi, yaitu melupakan peristiwa-peristiwa yang mengerikan, menakutkan, penuh dosa, menjijikan, dan sebagainya, intinya semua hal yang tidak mengancam ego kita agar tidak merasa bersalah atau berdosa. Contoh : seorang istri yang melupakan peristiwa perceraiannya dengan suaminya karena dia telah menyakiti suaminya dengan cara berselingkuh dengan pria lain.
     5).  Yang terkait dengan proses fisiologi pada otak, termasuk diantaranya karena proses penuaan. Gejala ringannya adalah lupa akan nama-nama dan istilah-istilah (termasuk nama-nama orang yang sangat dekat, seperti anak cucu dan istilah-istilah yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari), atau selalu lupa meletakan benda-benda. Contoh : seorang nenek yang menaruh kacamatanya pada atas meja, tetapi karena proses penuaan, nenek tersebut tidak ingat dimana letak kacamatanya itu.
    c. Apabila materi itu telah disimpan, apabila tidak digunakan maka dia akan lenyap begitu saja. Contoh masalah yang dialami siswa dalam belajar : seorang siswa smp mempelajari pelajaran BAM, ketika sma pelajaran BAM tidak dipelajari lagi dan ketika dia kuliah ditanya lagi tentang belajar BAM maka dia lupa tentang pelajaran tersebut.

9.  Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikann dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Belajarr merupakan akibat adanya interaksir antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.

10. Fungsi emosi :
      1). Menimbulkan respon otomatis sebagai persiapan menghadapi krisis. Contoh : bayangkan tiba-tiba anda bertemu dengan ular, anda mungkin merasa terkejut dan lalu melompat, karena terkejut itulah maka anda selamat dari gigitan ular.
      2). Menyesuaikan reaksi dengan kondisi khusus. Contoh : pada saat anda ditinggalkan oleh orang yang anda sayangi, anda akan bersedih hati. Nah, adanya sedih membuat and menyesuaikan diri dengan reaksi yang tepat untuk kondisi kehilangan.
      3). Memotivasi tindakan yang ditujukan untuk pencapaian tujuan tertentu. Emosi-emosi tertentu mendorong seseorang melakukan tindakan tertentu. Contoh : pada saat mengalami emosi cinta. Karena emosi itu, anda berbuat macam-macam hal untuk menarik perhatian yang anda cintai. Anda rela menembus hujan lebat karena ingin menunjukan bahwa anda selalu menepati janji.
     4). Mengkomunikasikan sebuah niat pada orang lain. Contoh : pada saat marah anda berpesan bahwa anda tidak ingin disepelekan. Mungkin anda berpesan bahwa anda ingin memukul orang yang membuat anda marah.
     5). Meningkatkan ikatan sosial. Apa yang terjadi jika hubungan sosial anda dengan orang lain tanpa ada emosi? Hubungan itu hambar saja. Contoh : dalam hubungan dengan orang tua apabila tidak ada emosi cinta, maka antara anak dan orang tua tidak terjalin hubungan yang harmonis.  
     6). Mempengaruhi memori dan evaluasi suatu kejadian. Contoh : Dono bertemu dengan Evi, wajahnya cantik. Mereka berkenalan. Setelah berkenalan, emosi yang dialami dono maupun evi pada saat kencan akan menjadi tolak ukur apakah kencan itu akan diingat kuat, atau dilupakan. Jika dono maupun evi meraskan emosu suka yang kuat, boleh jadi mereka akan beranjak ke kencan berikutnya. Jika mereka tidak merasakan apa-apa, maka boleh jadi mereka akan saling melupakan.
      7). Meningkatkan daya ingat terhadap memori tertentu. Seseorang akan lebih mengingat kembali kenangan-kenangan yang diliputi oleh emosi yang kuat. Contoh : pertama kali dicium pacar karena saat itu anda seperti melayang-layang di awan rasanya.

11. Proses terbentuknya persepsi :
      1). Proses menerima rangsangan. Proses pertama dari persepsi adalah menerima rangsangan atau data dari berbagi sumber. Kebanyakan data yang diterima melalui panca indra. Kita melihat sesuatu, mendengar, mencium, merasakan, atau menyentuhnya, sehingga kita mempelajari segi-segi lain dari sesuatu itu. Contoh : ketika berjalan keliling-keliling, seorang penyelia segera menyadari adnya sesuatu yang tidak beres karena mencium bau yang aneh, dan ia mungkin meminta perhatian pekerja terhadap bagian mesin yang mungkin terbakar. Pada umumnya para pekerja merasakan beberapa hal melalui perabaan.
    2). Proses menyeleksi rangsangan. Setelah diterima, rangsangan atau data diseleksi. Tidaklah mungkin untuk memperhatikan semua rangsangan yang diterima. Demi menghemat perhatian yang digunakan, rangsangan-rangsangan itu disaring dan diseleksi untuk porses yang lebih lanjut. Dua kumpulan faktor menentukan seleksi rangsangan itu, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
    3). Proses pengorganisasian. Rangsangan yang diterima selanjutnya diorganisasikan salam suatu bentuk. Ada tiga dimensi utama dalam pengorganisasian rangsangan, yaitu pengelompokan, bentuk timbula dan latar, dan kemantapan persepsi. Pengelompokan, dalam ini berbagai rangsangan yang telah diterima dikelompokan dalam suatu bentuk. Bentuk timbul dan latar. Prinsip lain dalam mengatur rangsangan disebut bentuk timbul latar. Dalam melihat rangsangan atau gejala, ada kecendrungan untuk memusatkan perhatian pada gejala-gejala tertentu yang timbul menonjol. Kemantapan persepsi adalah suatu kecendrungan untuk menstabilkan persepsi, dan perubahan-perubahan konteks tidak mempengaruhinya.
    4). Proses penafsiran. Setelah rangsangan diterima dan diatur, si penerima lalu menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Dikatakan bahwa telah terjadi persepsi setelah data itu ditafsirkan.
    5). Proses pengecekan. Sesudah data diterima dan ditafsirkan, si penerima mengambil beberapa tindakan untuk mengecek apakah penafsirannya benar atau salah. Proses pengecekan ini mungkin terlalu cepat dan orang mungkin tidak menyadarinya. Pengecekan ini dapat dilakukan dari waktu ke waktu untuk menegaskan apakah penegsan atau persepsi dibenarkan oleh data baru.
    6). Proses reaksi. Hal ini biasnya dilakukan jika seseorang berbuat sesuatu sehubungan denga persepsinya. Lingkaran persepsi itu be,um sempurna sebelum menimbulkan suatu tindakan. Tindakan ini bisa tersembunyi dan bisa pula terbuka. Tindakan tersembunyi berupa pembentukan pendapat atau sikap, sedangkan tindakan terbuka berupa tindakan nyata yang berhubungan denga persepsi itu. Contoh : seseorang bertindak sehubungan denga persepsi yang baik atau yang buruk yang telah dibentuknya.
  


1 komentar: